Akibat Kasus Agus Buntung, Saika Kawakita Viral!

Daftar Isi

Saika Kawakita

Agus Buntung tersangka pelecehan seksual di Mataram NTB yang katanya punya mantra khusus sebelum melakukan aksi pada korban-korbannya membuat heboh pemberitaan Indonesia sepekan ini lantaran dilakukan oleh seorang disabilitas dan korbannya tak cuma 1 tapi ada 13 korban.

Kasus yang sulit dipercaya

Selain punya mantera khusus, Agus buntung mengiming-imingi korban melakukan ritual mandi wajib untuk menghilangkan keburukan masa lalu. Modus ini berujung pada rudapaksa.

Menurut pengakuan korban, Agus berulang kali mengancam akan membongkar aib korban ke orang tua, meski korban menolak melakukan ritual mandi wajib.

Merasa dijebak

Agus buntung sendiri mengatakan baahwa dirinya dijebak oleh Mahasiswi yang menjadi korbannya tersebut.

Saya seperti dijebak, malamnya itu diviralin, saya melaporkan ke Polresta dan ternyata lapor ke Polda juga, sampai sekarang belum ada, malah dibalik dibilang saya kasus pemerkosaan atau kekerasan seksual, padahal laporan saya belum ada jawaban apa pun, seketika hilang laporan atas pencemaran nama baik itu.

Viralnya Saika Kawakita

Nah efek dari kasus ini salah satu bintang film panas Saika Kawakita ikutan viral, karena dalam salah satu adegan dalam filmnya yang berkode OAE-214 menampilkan ekspresi keenakan yang seolah-olah bagi netizen sebagai gambaran hubungan badan agus buntung dan korbannya.

Dampak viralnya adegan dari film Saika Kawakita tersebut, tangkapan layar dari adegan panas itu dijadikan meme dimedia-media sosial. Mulai dari meme spiderman, baliho, banner jalan dan lain sebagainya.

Agus Buntung, atau I Wayan Agus Suwartama, adalah seorang pria disabilitas berusia 21 tahun dari Kecamatan Selaparang, Nusa Tenggara Barat (NTB). Agus, yang tidak memiliki kedua lengan, menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan seksual terhadap beberapa wanita, termasuk mahasiswi dan anak di bawah umur2.

Kasus ini pertama kali mencuat pada Oktober 2024 dan terus berkembang dengan munculnya lebih banyak korban yang melapor.